LAPISAN
LITOSFER & BATUAN
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan
padat. Litosfer tersusun atas
2 lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya
sekitar 50-100km. Litosfer
merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang
paling atas yang tersusun
oleh batuan dan mineral.
Induk segala batuan ialah magma.
Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu
tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral
dan gas. Dalam litosfer,
terdapat lebih dari 2000 mineral dan bahan-bahan yang penting yaitu kuarsa,
feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit,
kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit. Kerak Bumi
(termasuk litosfer) dan
mantelnya terbuat dari batu.
Dalam bangunan batuan
biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang
dari 10 meter, batuan juga
dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur
unik dari batuan alam.
Batuan adalah sejenis bahan yang terdiri
daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini
dibuat dengan berdasarkan bagian luar bumi yang tertutupi oleh daratan dan
lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan
tetapi, karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati
langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan
cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun
oleh beberapa jenis batuan
yang berbeda satu sama lain.
Read more
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh, melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam, melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi. Bila digambarkan, akan seperti gambar di bawah:
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh, melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam, melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi. Bila digambarkan, akan seperti gambar di bawah:
SIKLUS BATUAN
Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan
pembentuk kulit bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya. Batuan merupakan bahan pembentuk
kerak bumi, sehingga penting bagi kita untuk mengenal macam-macam dan sifat batuan. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak
bumi dan merupakan suatu kumpulan mineral-mineral yang telah menghablur.
1. kandungan mineral, yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan
ini.
2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam
batu.
3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
Proses
pembentukan, batu-batuan
secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu
dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
1.
Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis,
"api") yaitu batuan
yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil
penghabluran magma yang
mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan
beku merupakan jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras. Pembekuan magma
menjadi batuan beku dapat
terjadi pada saat sebelum magma
keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas
permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
Umumnya, proses pelelehan
terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Lebih dari 700 tipe batuan
beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan
kerak bumi. Batuan beku
banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan pengeras jalan. Batuan beku
ditambang dengan cara dipecahkan bahkan dihancurkan.
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga ciri utama, yaitu :
a. Tidak mengandung fosil
b. Teksturnya padat, mampat, serta
strukturnya homogen dengan bidang permukaan kesemua arah sama
c. Susunan sesuai dengan pembentukannya
Pada batuan yang terbekukan secara plutonik, proses pendinginannya lambat sehingga dapat membentuk mineral butir kasar dan holokristalin (seluruhnya berbentuk kristalin). Adapun pembekuan dipermukaan bumi, proses pendinginan relatif sangat cepat sehingga kristal yang dihasilkan berukuran kecil (halus), bahkan tanpa kristal sama sekali.
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
1.
Faneritik
Yaitu kondisi batuan
dalam bentuk kristalin. Lebih dari separuh kristal berukuran besar dan dapat
dilihat dengan mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
2.
Forfiritik
Yaitu kondisi tekstur batuan
yang mengandung fenikris (ktistal besar) yang terikat dalam massa dasar yang
halus.
3.
Afanitik
Yaitu meninggalkan batuan
dalam susunan kristal butir halus atau seluruhnya berupa benda gelas. Jarang
mineral tunggal yang dapat diidentifikasi dengan mata biasa, bahkan dengan kaca
pembesar sekalipun.
Berdasarkan teksturnya batuan
beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Batuan beku plutonik, umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar. Contoh batuanya
seperti gabro, diorite, dan
granit (yang sering dijadikan hiasan rumah).
- Batuan beku vulkanik, umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
Batuan andesit
Batuan Gabro
Batuan Basalt
Batuan Decite
2.
Batuan Endapan atau Batuan Sedimen
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga
kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis). Batuan Sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi dan
dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan
sedimen secara umum dibedakan menjadi tiga jenis :
a.
Sedimen
klastik yang terbentuk oleh proses mekanik
Batuan sediment klastik terbentuk melalui
proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi.
Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung
sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan
tersebut menjadi batuan
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung, batu breksi, batu serpih dan batu kaolin. Mineral-mineral yang sering
ditemukan dalam batuan
sediment klastik antara lain adalah kuarsa, mineral lempung, mika halus,
feldspar dan chert dan mineral-mineral berat seperti hematite, zircon,
turmalin, epidot, garnet dan hornblende.
Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas
ukuran butirnya, yaitu sebagai berikut :
Ø Ludit (psepit) termasuk berbutir
kasar mulai dari gravel (krikil) halus hingga bongkah (boulder) dengan ukuran
diameternya 2-256mm
Ø Arenit (samit) termasuk berbutir
sedang, dengan ukuran diameternya 0,06-2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir
kasar.
Ø Lutit (pelit) termasuk berbutir
halus, ukuran diameternya 0,04-0,06mm, mulai dari lempung higga debu kasar.
b.
Sedimen
non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi
dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks)
hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (saltMineral non klastik umumnya terbentuk oleh
proses pengendapan dan larutan, reaksi kimia, atau proses biologic. Batuan sedimen ini biasanya
mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan chert.
Sedimen non klstik dibedakan atas dasar komposisinya.
Sedimen non-klastik yang utama adalah batu
gamping atau dolomit. Batuan non-klstik sebagai hasil evaporit (menguap),
antara lain batu garam,
denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organik adalah batu bara. Contoh batuan
sedimen kimiawi (non-klastik) antara lain travertin, stalagmit dan stalakti.
c.
Sedimen
organik
Batuan sediment organik terbentuk dari
gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan
ini biasanya menjadi batuan
induk (source) atau batuan
penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu
gamping terumbu, batu gamping
(limestone), napal batu kapur yang
bercampur dengan lempung, dolomite, fosfat, guano dan batu bara.
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara
utama : pelapukan batuan lain
(clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan
(precipitation) dari larutan. Jenis batuan
umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung,
termasuk dalam batuan
endapan. Batuan endapan
meliputi 75% dari permukaan bumi.
Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu
sebagai berikut :
Ø Batuan endapan biasanya
berlapis-lapis
Ø Mengandung sisa-sisa jasad atau
bekasnya, seperti terdapatnya cangkang binatang koral dan serat-serat kayu.
Ø Adanya keseragaman yang nyata dari
bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusunnya.
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut, seperti:
a.
Breksi
adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butitan yang bersudut
b.
Konglomerat
adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butiran yang membudar
c.
Batu
pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran
butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
d.
Batu
lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran
butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm
e.
Batu
lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir
lebih kecil dari 1/256 mm.
3.
Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock)
Batuan metamorfosis atau Batuan
metamorf
yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi
mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan,
temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF Winkler, 1967 dan 1979). Akibat bertambahnya
temperature dan tekanan, batuan
sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula. Contoh batuan
tersebut adalah batu sabak
atau slate yang merupakan perubahan batu
lempung. Batu marmer yang
merupakan perubahan dari batu
gamping. Batu kuarsit yang
merupakan perubahan dari batu pasir.
Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka
akan membentuk magma yang
kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan
yang telah ada sebelumnya, protolith
dengan suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan
bentuk". Protolith yang
dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan
mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan
sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih
tua. Beberapa contoh batuan
metamorf adalah gneis, batu
sabak, batu marmer, dan
skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Contoh Batuan Metamorf:
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Contoh Batuan Metamorf:
Batu White Marble
Batu Slate

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi yang suka cuap" nulis apa j d coment a eaahhh ^_^