Rabu, 27 Februari 2013

Berbagai macam puasa Sunah


Berbagai macam puasa Sunah

Puasa sunah yaitu puasa untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dengan melakukan amal ibadah yang tidak diwajibkan. Puasa sunah merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, puasa sunah juga banyak manfaatnya buat kita seperti di jauhkan dari api neraka dan lain-lain.sehingga puasa sunah merupakan ibadah yang banyak manfaatnya.
                Menurut kesepakatan para ulama, yang termasuk puasa tathawwu’(puasa sunah) adalah sebagai berikut :
1.        Berpuasa sehari dan berbuka sehari.
puasa ini merupakan jenis puasa tathawwu’(puasa sunah) yang paling utama.
2.        Berpuasa tiga hari dalam setiap bulan.
Dalam puasa jenis ini, yang lebih utama ialah berpuasa pada tiga hari bidh yakni pada tanggal 13,14,15. Pahala puasa jenis ini seperti puasa dahr. Dalil puasa jenis ini ialah hadist yang diriwayatkan oleh abu dzar. Yang artinya:
“jika kamu hendak berpuasa tiga hari dalam sebulan,maka berpuasalah pada tanggal 13,14,15”
3.        Berpuasa pada hari senin dan kamis.
Puasa ini disunahkan karena nabi Muhammad saw sangat memperhatikanya. Beliau bersabda yang artinya “amal-amal disetorkan (kepada Allah) pada hari senin dan kamis maka aku suka amalku disetorkan sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”.
Read more
4.        Puasa enam hari dalam bulan syawal.
Meskipun tidak beruntun tidak apa-apa. Tetapi, jika puasa enam hari tersebut dilakukan secara beruntun setelah hari raya, hal itu lebih utama. Karena, Brang siapa yang melakukannya setelah puasa ramadhan, maka seakan-akan dia melakukan puasa dahr yang diwajibkan.
5.        Puasa hari arafah.
Yaitu puasa pada tanggal 9 zulhijah bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji. Puasa ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh muslim yang artinya “Berpuasa pada hari arafah dipandang Allah sebagai amalan yang menjadi kafarat untuk satu tahun sesudah dan sebelumnya.
6.        Berpuasa selama delapan hari dalam bulan zulhijah,sebelum hari arafah.
Penyunahan puasa ini berlaku bagi orang yang melakukan ibadah haji ataupun yang tidak melakukan ibadah haji.
7.        Berpuasa pada hari tasu’a dan asyura.
Puasa jenis ini disunahkan lagi (akan lebih baik) jika keduanya dilakukan secara beruntun
8.        Berpuasa pada bulan-bulan yang dimuliakan.
Yakni, keempat bulan dalam satu tahun, tiga bulan berturut-turut. Keempat bulan ini merupakan bulan-bulan utama untuk puasa setelah bulan ramadhan. Penyunahan puasa pada bulan-bulan diatas merupakan pendapat mahzab maliki dan safi’i, sedangkan mazhab hambali hanya menganggap sunah berpuasa pada bulan muharram.
9.        Puasa pada bulan sya’ban
Puasa ini disunahkan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh ummu salamah.Dia menyatakan bahwa nabi saw tidak pernah berpuasa sebulan penuh dalam setahun, kecuali bulan sya’ban. Dan beliau menyambungkannya dengan puasa ramadhan.
Sebagian orang memandang makruh berpuasa pada pertengan akhir bulan sya`ban,hukumnya tidak syah.
Pendapat mazhab mengenai puasa sunah
Para fukaha mengelompokkan puasa- puasa tathawwu’(puasa sunah) sebagai berikut :
1.        Mazhab hanafi
puasa tathawwu’(puasa sunah) menurut mazhab ini terdiri dari tiga macam yaitu :
·         Puasa sunah yaitu puasa yang dilakukan nabi saw secara terus-menerus. Misal puasa asyura yang disertai puasa tasu’a
·         Puasa mandub yaitu puasa yang dilakukan nabi saw tidak secara terus-menerus, beliau menganjurkan tetapi tidak mengerjakanya secara terus-menerus. Contoh puasa pada hari senin dan kamis serta puasa enam hari dalam bulan syawal.
·         Puasa nafilah yaitu puasa selain puasa keduanya. Contoh selain yang disebutkan puasa sunah dan puasa mandub.
2.        Mazhab maliki
Menurut mazhab ini puasa tathawwu’(puasa sunah) terdiri atas tiga jenis yaitu puasa sunah seperti puasa asyura, puasa mustahabb ialah puasa pada bulan-bul;an mulia, dan puasa nafilah adalah semua puasa yang tidak mempunyai waktu dan sebab, selain pada hari-hari yang diwajibkan atau dilarang.
3.        Mazhab syafi’i
Menurut mazhab ini puasa tathawwu’(puasa sunah) yang ditekankan ada dua bagian. Bagian pertama adalah puasa yang tidak dilakukan secara berulang-ulang, seperti puasa dahr. Bagian kedua adalah puasa yang dilakukan secara berulang-ulang.
4.        Mazhab hambali
Mazhab hambali merinci waktu-waktu puasa tathawwu’(puasa sunah) sebagai berikut: Puasa yang paling utama adalah puasa sehari dan berbuka sehari, hukumnya tidak makruh kecuali bagi oring-orang yang mengkwatirkan adanya bahaya atau tidak terpenuhi hak dirinya. Serta puasa tiga hari dalam sebulan, hukumnya sunah yang utama lagi adalah puasa pada hari-hari bidh, yaitu tanggal 13,14,15.
Puasa sunah boleh dibatalkan
Orang yang sedang puasa sunah, boleh membatalkanya walaupun dengan jima (senggama) sekalipun. Karena wewenang puasa sunah sepenuhnya dipihak yang bersangkutan.
Hari-hari yang dilarang berpuasa
1.        Dua hari raya
Ulama sepakat tentang haramnya berpuasa pada hari raya idul fitri dan idul adha apaun alasanya.Berdasarkan hadits abu ubaid maullu abu azhar,ia berkata : aku mengikuti sholat Id bersama umar bin Al-khattab,maka ia berkata : inilah dua hari yang rasullullah melarang berpuasa didalamnya.
2.        Hari-hari tasyriq
Tidak boleh berpuasa pada hari-hari ini,berdasarkan hadits nubaisyah Al-hudzhali, ia berkata : Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum
3.        Hari jum’at
Hari ini tidak boleh puasa kecuali bagi orang yang berpuasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya atau ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.
4.        Dihari yang meragukan (yaum asy syakh)
Hari ini tidak boleh mendeahului ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari dengan niat berhati-hati, karena bisa hari tersebut sudah masuk bulan ramadhan. Larangan ini berlaku bagi orang yang tak pernah berpuasa ramadhan atau dia sambung dengan puasa seebelumnya.
                Kesimpulannya ada bermacam-macam puasa sunnah misal puasa senin dan hari kamis, puasa bulan sa’ban, puasa 6 hari pada bulan syawal dan lain sebagainya. Puasa sunnah pun boleh dibatalkan, apabila orang yang berpuasa mau membatalkan. Selain itu, ada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa seperti 2 hari raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi yang suka cuap" nulis apa j d coment a eaahhh ^_^