Senin, 04 Februari 2013

HUJAN

HUJAN



Hujan merupakan salah satu unsur terpenting bagi kelangsungan hidup di bumi. Hujan membawa zat-zat yang penting bagi kehidupan. Dan semua informasi mengenai pembentukan hujan, sifat dan efek-efeknya di sebutkan di berbagai ayat Al-Qur`an. Dan informasi ini belum pernah diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Ini sebagai bukti bahwa Al-Qur`an merupakan firman Allah.
Proses terbentuknya hujan merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam kurun waktu yang lama. Padahal  informasi mengenai tahap-tahapan ini telah dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur`an sejak ribuan tahun lalu. Setelah ditemukannya radar cuaca, barulah diketahui setiap tahap-tahapan terjadinya hujan. Mengapa proses terjadinya hujan baru ditemukan setelah sekian lama waktu berjalan? Bukankah manusia mengakui Al-Qur`an sebagai kitabnya? Bukankah setiap saat mereka membacanya? Inilah tanda bahwa manusia kurang mendalami dan memahami isi Al-Qur`an secara baik.
 Read more
Diantara ayat-ayat tentang hujan:
Surat Zumar ayat 21 :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّماءِ ماءً فَسَلَكَهُ يَنابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعاً مُخْتَلِفاً أَلْوانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَراهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطاماً إِنَّ فِي ذلِكَ لَذِكْرى لِأُولِي الْأَلْبابِ
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang mempunyai akal.”(Q.S. Az-Zumar : 21 )
Surat Rum ayat 24 :
وَمِنْ آياتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفاً وَطَمَعاً وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّماءِ ماءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِها إِنَّ فِي ذلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.”(Q.S. Ar-Rum: 24 )
Surat Mu’minun ayat 18 :
وَأَنْزَلْنا مِنَ السَّماءِ ماءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلى ذَهابٍ بِهِ لَقادِرُونَ
“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu tersimpan di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”(Q.S Al-Mu’minun:18)
Surah Hijr ayat 22 :
وَأَرْسَلْنَا الرِّياحَ لَواقِحَ فَأَنْزَلْنا مِنَ السَّماءِ ماءً فَأَسْقَيْناكُمُوهُ وَما أَنْتُمْ لَهُ بِخازِنِينَ
“Dan Kami mengirimkan angin yang  menyuburkan/mengisi (lawaqih) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu air dengan ukuran tertentu,  dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”(Q.S. Al-Hijr : 22 )
Surat Nur ayat 43 :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحاباً ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكاماً فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّماءِ مِنْ جِبالٍ فِيها مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشاءُ يَكادُ سَنا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصارِ
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, kami mengirimkan awan-awan sebanyak gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”(Q.S An-Nur:43)
Tapi yang saya bahas di sini yakni dalam dalam surat Ar-Ruum ayat 28:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”
Betapa besar keagungan Tuhan yang telah menurunkan segala ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia. Dari sana telah di jelaskan bahwa pembentukan hujan terjadi dalam 3 tahap:
Tahap ke-1 “Allah, Dialah yang mengirim angin itu…”
            Gelembung-gelembung udara yang sangat banyak terbentuk karena pembuihan di laut. Kemudian pecah yang menyebabkan partikel air tersembur menuju langit. Partikel yang kaya akan garam ini di angkut oleh angin dan bergerak ke atas atmosfir. Kemudian membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya yang naik dari laut, sebagai titik-titik kecil sebagaimana memperangkap air itu.*Harun Yahya*
Air terkena sinar mata hari atau radiasi kemudian mengalami penguapan yang di sebut evaporasi dan uap air itu melayang ke udara bersama angin terus bergerak menuju awan yang tinggi dengan uap-uap air yang lain. Di awan yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan.*Geografi*
Tahap ke-2 “…menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel debu di udara. Karena air hujan sangat kecil, maka awan-awan itu bergantung di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan. *Harun Yahya*
Dengan bantuan angin awan-awan tersebut bergerak ke berbagai arah, menyebar saling bertemu dan membesar menuju langit yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air yang sangat kecil (diameter sekitar 0,01 dan 0,02 mm). *Geografi*
Tahap ke-3 “…lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya…”
Partikel air yang mengelilingi butir-butiran garam dan partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan. *Harun Yahya*
Karena berat dan tidak mampu ditopang angin dan awan akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan dan inilah yang di sebut dengan proses presipitasi. *Geografi*
Inilah salah satu fenomena alam yang dijelaskan dalam Al-Qur`an secara urut dan sudah pasti kebenarannya. Perumusan siklus hujan yang sesuai dengan Al-Qur’an baru diteliti oleh seorang ilmuwan Inggris, Bernard Manessy pada tahun 1880 yang mengatakan bila proses terjadinya hujan berasal dari air yang menguap dari laut membentuk awan, awan bergerak kedaratan, lalu turun hujan. Hujan ini mengalir lagi ke laut dan kembali menguap, dan siklusnya terpenuhi. Kenapa bukan ilmuan muslim kita?
Secara garis besar, dari sekian ayat menerangkan pola siklus hujan yang kini telah dirumuskan menjadi sebuah kajian ilmu pengetahuan ilmiah. Bahkan dari penelitian para ahli, kini mereka berhasil mencoba meniru susunan dan material juga prosesnya. Sehingga mereka mampu membuat hujan buatan. Tetapi manusia itu melalaikan nikmat karunia yang Allah limpahkan kepada mereka. Hingga menjadikan hujan yang awalnya adalah berkah kini malah menjadi bencana yang amat merugikan. Yang merasa manusia ayo jaga dunia jalani kehidupan berdasarkan semua perintahnya dan jangan merusak apalagi menyalah gunakan rahmatnya. Semoga kita makin menyadari betapa banyak sumber ilmu dalam Al-Qur`an yang benar-benar nyata, jadi mari kita pelajari lagi dengan lebih baik, yakin dan dengan penuh syukur."Terima kasih" 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi yang suka cuap" nulis apa j d coment a eaahhh ^_^