HUJAN
Hujan merupakan salah satu unsur terpenting bagi
kelangsungan hidup di bumi. Hujan membawa zat-zat yang penting bagi
kehidupan. Dan semua informasi mengenai pembentukan hujan, sifat dan
efek-efeknya di sebutkan di berbagai ayat Al-Qur`an. Dan informasi ini
belum pernah diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Ini sebagai bukti bahwa Al-Qur`an
merupakan firman Allah.
Proses
terbentuknya hujan
merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam kurun waktu yang lama. Padahal informasi mengenai tahap-tahapan ini telah dijelaskan
secara gamblang dalam Al-Qur`an sejak ribuan tahun lalu. Setelah
ditemukannya radar cuaca, barulah diketahui setiap tahap-tahapan terjadinya hujan.
Mengapa proses terjadinya hujan baru
ditemukan setelah sekian lama waktu berjalan? Bukankah manusia mengakui Al-Qur`an
sebagai kitabnya? Bukankah setiap saat mereka membacanya? Inilah tanda bahwa
manusia kurang mendalami dan memahami isi Al-Qur`an secara baik.
Read more
Diantara ayat-ayat tentang hujan:
Diantara ayat-ayat tentang hujan:
Surat Zumar
ayat 21 :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ
السَّماءِ ماءً فَسَلَكَهُ يَنابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعاً
مُخْتَلِفاً أَلْوانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَراهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ
حُطاماً إِنَّ فِي ذلِكَ لَذِكْرى لِأُولِي الْأَلْبابِ
“Apakah
kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya menurunkan
air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu
tanam-tanaman bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya
pada demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang mempunyai
akal.”(Q.S. Az-Zumar : 21 )
Surat Rum
ayat 24 :
وَمِنْ آياتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفاً
وَطَمَعاً وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّماءِ ماءً فَيُحْيِي بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ
مَوْتِها إِنَّ فِي ذلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari
langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya.”(Q.S. Ar-Rum: 24 )
Surat Mu’minun
ayat 18 :
وَأَنْزَلْنا مِنَ السَّماءِ ماءً بِقَدَرٍ
فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلى ذَهابٍ بِهِ لَقادِرُونَ
“Dan
Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
tersimpan di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”(Q.S
Al-Mu’minun:18)
Surah Hijr
ayat 22 :
وَأَرْسَلْنَا الرِّياحَ لَواقِحَ فَأَنْزَلْنا
مِنَ السَّماءِ ماءً فَأَسْقَيْناكُمُوهُ وَما أَنْتُمْ لَهُ بِخازِنِينَ
“Dan Kami mengirimkan angin yang
menyuburkan/mengisi (lawaqih) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu
Kami beri minum kamu air dengan ukuran tertentu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya.”(Q.S. Al-Hijr : 22 )
Surat Nur
ayat 43 :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحاباً ثُمَّ
يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكاماً فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ
خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّماءِ مِنْ جِبالٍ فِيها مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ
بِهِ مَنْ يَشاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشاءُ يَكادُ سَنا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصارِ
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak
awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan
Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, kami mengirimkan
awan-awan sebanyak gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang
dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”(Q.S
An-Nur:43)
Tapi yang
saya bahas di sini yakni dalam dalam surat Ar-Ruum ayat 28:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin
itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan
keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai
hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”
Betapa
besar keagungan Tuhan yang telah menurunkan segala ilmu pengetahuan untuk
kebaikan manusia. Dari sana telah di jelaskan bahwa pembentukan
hujan terjadi dalam 3 tahap:
Tahap
ke-1 “Allah, Dialah yang mengirim angin itu…”
Gelembung-gelembung udara yang sangat banyak
terbentuk karena pembuihan di laut. Kemudian pecah yang menyebabkan partikel
air tersembur menuju langit. Partikel yang kaya akan garam ini di angkut oleh
angin dan bergerak ke atas atmosfir. Kemudian membentuk awan dengan
mengumpulkan uap air di sekelilingnya yang naik dari laut, sebagai titik-titik
kecil sebagaimana memperangkap air itu.*Harun Yahya*
Air terkena sinar mata hari atau radiasi
kemudian mengalami penguapan yang di sebut evaporasi dan uap air itu melayang
ke udara bersama
angin terus bergerak menuju awan yang tinggi dengan uap-uap air yang lain. Di
awan yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi
sehingga membentuk awan.*Geografi*
Tahap
ke-2 “…menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di
sekeliling butir-butir garam atau partikel debu di udara. Karena air hujan
sangat kecil, maka awan-awan itu bergantung di udara dan terbentang di langit.
Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan. *Harun Yahya*
Dengan
bantuan angin awan-awan tersebut bergerak ke berbagai arah, menyebar saling
bertemu dan membesar menuju langit yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya
membentuk butiran es dan air yang sangat kecil (diameter sekitar 0,01 dan 0,02
mm). *Geografi*
Tahap
ke-3 “…lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya…”
Partikel air yang mengelilingi butir-butiran
garam dan partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air
hujan ini menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan
mulai jatuh ke tanah sebagai hujan. *Harun Yahya*
Karena
berat dan tidak mampu ditopang angin dan awan akhirnya butiran-butiran air atau
es tersebut jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan dan inilah yang di
sebut dengan proses presipitasi. *Geografi*
Inilah salah satu fenomena alam yang dijelaskan
dalam Al-Qur`an secara urut dan sudah pasti kebenarannya. Perumusan siklus hujan yang sesuai
dengan Al-Qur’an baru diteliti oleh seorang ilmuwan Inggris, Bernard
Manessy pada tahun 1880 yang mengatakan bila proses terjadinya hujan
berasal dari air yang menguap dari laut membentuk awan, awan bergerak
kedaratan, lalu turun hujan. Hujan ini mengalir lagi ke laut dan
kembali menguap, dan siklusnya terpenuhi. Kenapa bukan ilmuan muslim kita?
Secara
garis besar, dari sekian ayat menerangkan pola siklus hujan yang kini
telah dirumuskan menjadi sebuah kajian ilmu pengetahuan ilmiah. Bahkan dari
penelitian para ahli, kini mereka berhasil mencoba meniru susunan dan material
juga prosesnya. Sehingga mereka mampu membuat hujan buatan. Tetapi manusia
itu melalaikan nikmat karunia yang Allah limpahkan kepada mereka. Hingga
menjadikan hujan yang awalnya adalah berkah kini malah menjadi bencana
yang amat merugikan. Yang merasa manusia ayo jaga dunia jalani kehidupan berdasarkan semua perintahnya dan jangan merusak apalagi menyalah gunakan rahmatnya. Semoga kita makin menyadari betapa banyak sumber ilmu dalam Al-Qur`an yang benar-benar nyata, jadi mari kita pelajari lagi dengan lebih baik, yakin dan dengan penuh syukur."Terima kasih"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi yang suka cuap" nulis apa j d coment a eaahhh ^_^