Kamis, 13 Desember 2012

resensi asli



 
Judul buku    : Dalam Mihrab Cinta  (Takbir Cinta Zahrana)
Penulis            : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit          : Republika
Tahun             : 8 September 2008
Tebal buku    : 270 Lembar






“Takbir Cinta Zahrana” menyajikan kegalauan  tokoh utama Zahrana, yang memiliki kehidupan sempurna. Saat dia tidak kunjung mendapatkan jodoh di usia yang sudah terlalu matang bagi ukuran wanita Indonesia. Sebuah usia yang bagi masyarakat umum adalah aib dan berhak mendapat predikat perawan tua jika belum mempunyai pendamping hidup. Segudang penyesalan ia gumamkan, terutama kenapa dahulu dia lebih memilih untuk menempuh pendidikan S-2 terlebih dahulu daripada memikirkan tentang perkawinan. Dan saat ini, ketika dia mulai berharap untuk membina rumah tangga. Dia dihadapkan pada sebuah pilihan sulit ketika orang-orang yang melamarnya sama sekali tidak bisa menyentuh hatinya. Sebuah pilihan, apakah dia harus mencari cinta sejati ataukah menerima begitu saja pria yang melamarnya dengan mengabaikan cinta disisi lain.
 Cerita ini merupakan salah satu novelet dari sebuah buku yang berisi tiga novelet. Dua   lainnya yakni dalam mihrab cinta dan mahkota cinta. Seperti halnya karya-karya Habiburrahman El Shirazy yang lain. Dalam “Takbir Cinta Zahrana” ini beliau juga menggunakan gaya bahasanya yang khas, rapih dan terjaga, tapi penuh kejutan di sana-sini. Hal itu terbukti peristiwa saat Zahrana sedang menunggu seorang penjual kerupuk yang kata Bu Nyai-nya adalah jodoh untuk Zahrana. Di situlah, penulis berhasil mempermainkan emosi pembaca serta membumbuinya dengan kejutan yang tak terduga.
Ditambah lagi dengan masalah dunia pendidikan yang seakan mendobrak persepsi awam tentang kesucian bidang ini. Yang mencoba menyampaikan pesan bahwa cinta, iri, dan dengki, tidak terbatas oleh sekat institusi. Selain itu juga, dunia pendidikan juga dimasukkan pada porsi yang seharusnya.
            Terlepas dari itu, novelet ini tetap menyelipkan pesan moral sebagai sebuah intisari. bahwa pepatah jawa "becik ketitik olo kethoro" (perbuatan baik akan diketahui, perbuatan buruk juga akan tampak).
Yang mana hal ini masih sangat cocok bila dikaitkan dalam setiap sendi kehidupan, bahkan untuk sekarang.
            Yang paling menarik dan juga menggugah minat baca adalah, di antara sekian banyak pilihan ternyata jodoh Zahrana ada didalam diri seseorang yang sungguh tidak akan kita sangka jika merunut di awal cerita, akibat minimnya eksploitasi tokoh ini dalam lembar-lembar cerita. Siapakah dia? anda (pembaca) lebih baik jika menerka sambil menikmati sajian ceritanya. Yang pasti ini adalah sebuah novelet yang memiliki alur menarik, mengharukan dan isinya memiliki berbagai aspek penting yang bernilai manfaat tinggi.

by. jakjak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi yang suka cuap" nulis apa j d coment a eaahhh ^_^